Blogger Widgets

Rabu, 28 September 2016

MAKALAH LANDASAN & TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA


MAKALAH



LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA



Hasil gambar untuk universitas gunadarma

DI SUSUN OLEH


JIHAN TAQIYYAH (13816729)
NUR ANISATUL AZIZAH (15816530)
RACHEL STEFANY LUKMAN (15816895)
SHELLA PRILLY AZHARI (16816993)
WISNU MUHAMMAD KHANSA (17816695)










KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini dengan dengan baik dan benar tanpa kesulitan yang berarti .

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal sesuai dengan referensi yang kami dapatkan sehingga dapat membantu kita semua untuk dapat memahami isi materi dari makalah ini dengan sebaik-baiknya.
           
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah yang kami buat ini .
           
 Akhir kata kami berharap para pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengerti dengan makalah yang kami buat dengan judul LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA,sehingga mampu menambah pengetahuan para pembaca.




Jakarta,September 2016
PENYUSUN


DAFTAR ISI
Halaman sampul depan ……………………………………………………………i
Kata pengantar………………………………………………………..…………...ii
Daftar Isi ………………………………………………………………...……….iii


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang.........................……………………………………....1

BAB 2 PEMBAHASAN
            2.1Landasan Dan Tujuan Pancasila ............………………….....................3
            2.2Tujuan Pendidikan Nasional Dan Tujuan Pendidikan Pancasila.............4
            2.3 Kompetensi pendidikan Pancasila..........................................................5

BAB 3 PENUTUP
          3.1 Kesimpulan...............................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan  adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang diresmikan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Dalam sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang berlindung dibalik legitimasi ideologi Negara Pancasila. Pendidikan pancasila yang mengajarkan masyarakat tentang pancasila sangat lah besar manfaatnya karena pancasila memilikibeberapa tujuan
Adapun tujuan dari pengertian pendidikan pendidikan pancasila itu sendiri menurut Kep. Dirjen Dikti No. 267/Dikti/2000, adalah mencakup :
A. Tujuan Umum
Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antara warga negara dengan negara serta PPBN agar menjadi warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara.
Tujuan Khusus
Agar siswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik dan bertanggungjawab.
2. Agar siswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional
3. Agar siswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.
Pendidikan diselenggarakan berdasarkan filsafat hidup serta berlandaskan sosiokultural setiap masyarakat, termasuk di Indonesia. Kajian ketiga landasan itu (filsafat, sosiologis dan kultural) akan membekali setiap tenaga kependidikan dengan wawasan dan pengetahuan yang tepat tentang bidang tugasnya


BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Dan Tujuan Pancasila
  Landasan Pancasila
        Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara Indonesia harus mempelajari, mendalami, menghayati, dan mengamalkannya dalam segala bidang kehidupan.
Pancasila telah digunakan sebagai alat untuk memaksa rakyat setia kepada pemerintah yang berkuasa dengan menempatkan pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat
Landasan pancasila terdiri atas 4 bagian :
1.Landasan Historis
Berdasarkan landasan historis, pancasila dirumuskan dan memiliki tujuan yang dipakai sebagai dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya diambil dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat.
 Setiap bangsa mempunyai ideology dan pandangan hidup berbeda-beda yang diambil dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam bangsa itu sendiri. Pancasila digali dari bangsa Indonesia yang telah tumbuh dan berkembang semenjak lahirnya bangsa Indonesia
     Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang mulai jaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya penjajah. Bangsa Indonesia berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka.
Dalam era reformasi bangsa Indonesia harus memiliki visi dan pandangan hidup yang kuat (nasionalisme) agar tidak terombang-ambing di tengah masyarakat internasional. Hal ini dapat terlaksana dengan kesadaran berbangsa yang berakar pada sejarah bangsa.
Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri.
2. Landasan Kultural
  Pancasila merupakan salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga harus diwariskan kegenerasi penerus.
Secara kultural unsur-unsur pancasila terdapat pada adat istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan pada negara Indonesia secara umum.
     Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila bukanlah merupakan hasil konseptual seseorang saja melainkan merupakan suatu hasil karya bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki melalui proses refleksi filosofis para pendiri negara.
    Pandangan hidup pada suatu bangsa adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan bangsa itu sendiri. Suatu bangsa yang tidak mempunyai pandangan hidup adalah bangsa yang tidak mempunyai kepribadian dan jati diri sehingga bangsa itu mudah terombang ambing dari pengaruh yang berkembang dari luar negerinya.
3. Landasan Yuridis
    Pancasila secara yuridis secara formal menjadi dasar negara sejak dituangkannya rumusan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945. Didalam UU No. 2 Thn 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional digunakan sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi, Pasal 39 ayat (2) dan berdasarkan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, pasal 10 ayat 1 dijelaskan bahwa kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi, yang terdiri atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.
4. Landasan Filosofis
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia, oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikan dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pembahasan di dalam Pancasila berwujud dan bersifat filosofis secara praktis nilai-nilai tersebut berupa pandangan hidup (filsafat hidup) berbangsa. Mempengaruhi alam pikiran manusia berupa filsafat hidup, filsafat negara, etika, logika dan sebagainya, sehingga memberikan watak (kepribadian dan identitas) bangsa. Berdasarkan filosofis dan objektif, nilai-nilai yang tertuang pada sila-sila Pancasila merupakan Filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan Negara Republik Indonesia
Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah sebagai bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan obyektif bahwa manusia adalah mahluk Tuhan YME. Setiap aspek penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila termasuk sistem peraturan perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu dalam realisasi kenegaraan termasuk dalam proses reformasi dewasa ini merupakan suatu keharusan bahwa Pancasila merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan, baik dalam pembangunan nasional, ekonomi, politik, hukum, social budaya, maupun pertahanan keamanan.
1.2       Tujuan Pancasila

    Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia dan merupakan pedoman pedoman bagi bangsa ini. Sebelum kita mengetahui tujuan pancasila, kita harus tau isi yang tertera dari pancasila tersebut :

A. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
2) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

  B. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia.
2) Tidak sewenang-wenang terhadap orang lain.
3) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
 
   C. Sila Persatuan Indonesia
1) Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3) Cinta tanah air dan bangsa.

    D. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
1) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
2) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  
     E. Sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
1) Bersikap adil.
2) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
3) Menghormatsi hak-hak orang lain.
Berdasarkan bunyi dari ayat ayat diatas kita sebagai rakyat Indonesia perlu memahami dan mengamalkan pancasila sebab semua ayat-ayat yang terkandung diatas sangat baik dilakukan sebagai petunjut diri ini untuk melakukan semua kebaikan. Dengan mempelajari pendidikan pancasila seseorang akan memndapatkan ketenangan hidup yang mengikuti perkembangan jaman saat ini yang semakin maju dan berkembang. Melalui   Pendidikan Pancasila warga negara Indonesia diharapkan mampu memahami,   menganalisa dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional
 * Pancasila sebagai tujuan adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.
1.  Fungsi utama menjadikan Pancasila sebagai tujuan bangsa dan negara Indonesia yaitu:
a)  Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang mencakup tujuan bangsa Indonesia
b)  Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
c)  Pancasila sebagai cerminan tujuan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia
2.  Pancasila sebagai tujuan dasar negara Indonesia, hal tersebut dapat dibuktikan dengan ditemukannya dalam beberapa dokumen historis dan di dalam perundang-undangan negara Indonesia seperti di bawah ini :
Dalam Pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945.
Dalam Naskah Politik yang bersejarah, tanggal 22 Juni 1945 alinea IV yang kemudian dijadikan naskah rancangan Pembukaan UUD 1945 (terkenal dengan sebutan Piagam Jakarta).
Dalam naskah Pembukaan UUD Proklamasi 1945, alinea IV.
Dalam Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) tanggal   27 Desember 1945, alinea IV.
Dalam Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia (UUDS RI) tanggal 17 Agustus 1950.
Dalam Pembukaan UUD 1945, alinea IV setelah Dekrit Presiden RI tanggal 5 Juli 1959.
2.2Tujuan Pendidikan Nasional Dan Tujuan Pendidikan Pancasila
Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter seseorang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi disini pendidikan hanya menekankan pada intelektual saja, dengan bukti bahwa adanya UN sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan tanpa melihat proses pembentukan karakter dan budi pekerti anak.

Tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD 1945 (versi Amandemen)

1.     Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.”
2.     Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”
Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003
Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Mengenai tujuan dari pendidikan nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat, GBHN(Garis Garis Besar Haluan Negara) merumuskannya sbb.: "Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggungjawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. Selanjutnya GBHN menegaskan pula bahwa "Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia".
Pendidikan nasional merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila. Pada fihak lain pendidikan nasional juga berfungsi untuk menjamin dan melestarikan keberhasilan pembangunan. Dengan demikian ada hubungan dialektis antara pendidikan nasional dan pembangunan nasional. Dengan perkataan lain, pendidikan nasional harus mampu mengantisipasikan dan mempengaruhi perkembangan dan arah pembangunan, sedangkan pembangunan harus mampu menjamin terlaksananya pendidikan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan.
 Tujuan Pendidikan Pancasila

      Dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional dan juga termuat dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003, dijelaskan bahwa tujuan Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan terwujud dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama, kebudayaan, dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.



Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan Masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan sikap dan perilaku:

1.  Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggungjawab sesuai dengan hati  nuraninya.
2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya.
3. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.
5. Perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
6. Perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil beradab;
7. Perilaku kebudayaan, dan
8 . Beraneka kepentingan perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan.

Melalui Pendidikan Pancasila, warga negara Republik Indonesia diharapkan mampu memahami, menganilisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten berdasarkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

Pendidikan pancasila sebagai salah satu dari mata kuliah pengembangan kepribadian, memiliki misi dan visi yang sama dengan mata kuliah lainnya, yaitu sebagai berikut.
Misi pendidikan pancasila
Misi pendidikan pancasila menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya.
Visi pendidikan pancasila
Bertujuan agar mahasiswa mampu mewujudkan nilai dasar agama dan kebudayaa serta kesadaran berbangsa dan bernegara dalam menenrapkan ilmu pengetahuan, teknologi.


2.3 Kompetensi pendidikan Pancasila
Mencakup unsur filsafat pancasila, dengan kompetnsinnya bertujuan menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah sebagai berikut.
Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya.
Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan, serta cara pemecahannya.
Melalui pendidikan pancasila , warga Negara Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya sevara berkesinabungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional, seperti yang digariskan dalam pembukaan UUD 1945, sehingga dapat menghayati filsafat dan ideology pancasila, serta menjiwai tingkah lakunya selaku warga negar republik Indonesia dala melaksanakan profesinya.
Dasar substansi kajian pendidikan Pancasila
Berdasarkan landasan pendidikan pancasila sebagaimna yang diuraikan di atas, maka substansi kajian pendidikan pancasila meliputi pokok-pokok bahasan sebagai berikut.
1.     Pancasila sebagai filsafat
2.     Pancasila sebagai etika politk
3.     Pancasila sebagai ideologi pancasila
4.     Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia.
           
Pendidikan Pancasila akan membuahkan sikap mental bersifat cerdas, penuh tanggung jawab, dalam memecahkan berbagai permasalahan hidup bermasyarakat dari peserta didik dengan prilaku yang :
1.     Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.     Berperikamanusiaan yang adil dan beradab.
3.     Mendukung persatuan bangsa.
4.     Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan golongan.
5.     Mendukung upaya mewujudkan keadilan sosial.


Pertanyaan dan jawaban

1. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai paham liberalisme,kapitalisme dan sosialisme
Jawaban : 
Dalam paham liberalisme dan kapitalisme manusia hidup berkompetisi dalam kebebasan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan Negara tidak boleh mencampuri hidup warga negaranya ,namun disis lain rakyat kelas bawah seringkali menjadi pihak yang dirugikan .
Dalam paham sosialime  pancasila adalah paham yang bertujuan untuk mengubah bentuk masyarakat dengan menjadikan perangkat produksi menjadi milik bersama dan mementingkan kesejahteraan yang merata dengan mengorbankan jak milik pribadi warga Negaranya.

2.Apa yang dimaksud dengan filsafat pacasila bagi negara indonesia?
 Jawaban: dasar suatu nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara dan untuk mengatur penyelenggaraan suatu Negara.









BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN
Pendidikan pancasila yang menjadi sumber dan pedoman bangsa mengantarkan mahasiswa dapat mengembangkan kepribadiannya serta dapat membantu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila dan kesadaran berbangsa dan bernegara. Pendidikan pancasila juga bertujuan untuk menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis serta berpandangan luas sebagai manusia intelektual.

























DAFTAR PUSAKA








  



Rabu, 03 Februari 2016

SCRIPT WRITING
SCRIPT WRITER (PENULIS NASKAH)
Bentuk naskah dapat diklasifikasikan berdasarkan kelengkapan informasi yang terdapat didalamnya yaitu:
• Kerangka naskah (Rundown script)
• Semi naskah (Semi script)
• Naskah penuh (Full script)
Rundown script adalah naskah yang berisi hanya garis besar (outline) dari informasi yang akan disampaikan kepada pemirsa. Sebuah rundown script pada umumnya memerlukan improvisasi dari presenter atau ahli (expert) yang akan muncul didalam program. Semi script adalah naskah yang sudah lebih rinci dari pada rundown script. Sedangkan full script adalah adalah naskah yang berisi informasi lengkap dan rinci tentang program yamg akan diproduksi. Dalam sebuah full script terdapat informasi yang rinci tentang pelaku, adegan. Setting dan property.
Sebuah naskah mempunyai peran sentral dalam produksi sebuah program video dan televisi. Fungsi naskah dalam produksi program video dan televisi adalah sebagai berikut:
• Konsep dasar (basic concept)
• Arah (direction)
• Acuan (reference)
Sebuah naskah adalah ide dasar yang diperlukan dalam sebuah produksi program video. Kualitas sebuah naskah sangat menentukan hasil akhir dari sebuah program. Sebuah naskah pada umumnya berisi gambaran atau deskripsi tentang pesan atau informasi yang disampaikan seperti alur cerita, karakter tokoh utama, dramatisasi, peran/figuran, setting, dan property atau segala hal yang berkaitan dengan pembuatan sebuah program video dan televisi.
Sebuah naskah pada umumnya diganakan sebagai dokumen yang dapat mengarahkan sutradara dan kerabat kerja (crew) dalam bekerja menyelesaikan produksi program video. Naskah sebuah program video berisi beberapa informasi tentang adegan yang melibatkan aktor, setting dan property. Sutradara dan kerabat kerja perlu mematuhi isi dan alur cerita yang terdapat dalam sebuah naskah.
Sebuah naskah dapat digunakan sebagai referensi oleh sutradara dan kerabat kerja untuk mewujudkan sebuah ide atau gagasan menjadi sebuah progam video yang komunikatif. Semua upaya kreatif dalam produksi dari sutradara dan kerabat kerja harus mengacu kepada sebuah naskah.

LANGKAH-LANGKAH PENULISAN NASKAH
Langkah penulisan sebuah program video biasanya terdiri dari serangkaian kegiatan yaitu :
• Merumuskan ide
• Riset
• Penulisan outline
• Penulisan sinopsis
• Penulisan treatment
• Penulisan naskah
• Review naskah
• Finalisasi naskah
Contoh TREATMENT
1 Ext. Taman ilalang – sore.
Nurma menangis meratapi kepergian haris yang begitu cepat dengan memandangi fotonya dan membayanginya seakan di hamparan ilalang yang luas.
2 Ext. Ilalang – Sore.
Nurma membayangi seolah-olah dia berada di hamparan ilalang yang luas dengan haris.
3 Ext. taman – siang.
Karen dan Lena mengagetkan nurma yang sedang bersedih terhadap kekasihnya kemudian mereka berbincang-bincang lalu tanpa sengaja nurma melihat seorang yang mirip dengan kekasihnya yaitu Anjar
4 Int. Kamar – sore.
Nurma berbicara dengan dirinya sendiri karena dia melihat sosok yang mirip dengan Anjar.
5 Ext. warung – siang.
Nurma dan Lena sedang asyik berbincang lalu muncul karen yang mengagetkan mereka berdua, lalu karen menyarankan untuk pergi ke dukun.
Contoh CHARACTER DESIGN
Dani
Usia : 21 tahun
Tinggi : +170 cm
Berat : +70 kg
Postur : tegap
Rambut : panjang
Penampilan : selalu memakai topeng badut dan berpakaian seperti pesulap [serba hitam]
Sifat : misterius dan psikopat
Status : –
Santi
Usia : 16 tahun
Tinggi : 165 cm
Berat : 47 kg
Postur : Ramping
Rambut : panjang
Penampilan : sederhana
Sifat : periang, setia kawan dan baik
Status : –
Andi
Usia : 17 tahun
Tinggi : 169 cm
Berat : 60 kg
Postur : tegap
Rambut : pendek
Penampilan : modis
Sifat : pemalas, leadership, setia kawan, agak sombong
Status : –
Yudi
Usia : 17 tahun
Tinggi : 170 cm
Berat : 55 kg
Postur : kurus
Rambut : pendek
Penampilan : sporty
Sifat : pendamai, setia kawan
Status : –
Contoh SINOPSIS
Ini adalah cerita humor. Cerita ini mengisahkan tentang 2 orang sahabat yaitu Doni(20) pemuda desa yang hijrah ke kota selama 7 tahun mengajak Agus(20) pemuda desa tulen yang tak pernah mengenal dunia teknologi untuk ke kota bersama adiknya. Suatu hari seusai kuliah Doni membeli beberapa makanan dan minuman spesial yang tak pernah di lihat oleh Agus.
Sesampainya di rumah, Doni menghampiri Agus dan adiknya yang sedang bermain PS 2 sambil duduk di sofa. Dengan rasa penuh tanda tanya, Agus yang tak tahu mengenai teknologi segera menanyakan perihal kaset video game yang Ia beli dan tak bisa di gunakan pada Doni. Tak lama kemudian Agus mengambil sekantong plastik dari kamarnya lalu menyerahkan kepada Doni tiba-tiba Doni terkejut karena ulah Agus sahabatnya.
Dengan rasa sedikit kesal, Doni segera menasehatinya yang di bumbui ejekan terhadap Agus tentang kesalahan kaset video game yang Ia beli. Keesokan harinya, Doni yang sedang asyik tidur-tiduran di kamarnya terganggu oleh suara panggilan masuk dari Agus di Handphone miliknya. Agus memberitahukan bahwa Ia telah membeli kaset lagi yang Ia yakini benar di sebuah toko kaset.
Beberapa menit telah berlalu, Doni menunggu Agus sambil membaca majalah musik di ruang tengah. Agus pun datang dengan ceria dan penuh percaya diri kemudian Doni segera mengajak Agus ke kamarnya untuk bermain PlayStation dengan kaset yang Agus beli.
Doni yang sibuk mempersiapkan PlayStation untuk mereka berdua sedangkan Agus tampak sibuk memperhatikan Doni mempersiapkan segala sesuatunya dengan tidak sabar untuk bermain. Setelah segalanya sudah siap, Doni menanyakan kaset yang Agus beli lalu Agus mengeluarkan kaset dari dalam tas selempangnya. Doni pun terkejut karena ulah Agus yang kedua kalinya, karena Agus telah salah membeli kaset lagi yang Ia beli bukan kaset game tapi kaset musik piringan hitam tempo dulu.